Pages

Ads 468x60px

Minggu, 18 Desember 2016

HADERI IDERIS: MENULIS BUTUH PROSES


Kamis, 1 Desember 2016 sekitar pukul 10 siang saya dapat sms, "Golok yang dipesan sudah selesai."
"Ya, sepulang sekolah saya mampir mengambil barangnya," balasku.
Lah, apa  hubungannya sms ini dengan menulis? Nanti dulu, sabar, saya cerita dulu, ya.
Perhatikan judul tulisan ini! Nah, sudah pahamkan? Kalau begitu saya lanjutkan ceritanya. Hampir dua bulan yang lalu saya memesan golok sembelih di pasar Amuntai (Panagaraan), soalnya golok sembelih tidak tersedia kecuali ada pesanan khusus. Lalu saya pesan golok dengan bahan bar sinshow, panjang bilah besinya 45 cm.
Anda bisa bayangkan bagaimana proses menempa besinya, dibakar, dipukul berkali-kali sampai berbentuk golok. Golok belum bisa dimanfaatkan sebelum tajam. Ternyata golok yang saya pesan masih kasar, belum tajam. Tugas saya sendiri mengasahnya.
Ada   tiga media asah yang saya sediakan. Pertama, batu asah yang memiliki dua sisi, yang kasar dan yang agak lembut. Batu asah yang kedua batu yang lembut tanpa gret. Ketiga, kulit khusus untuk media asah. 
Proses asah yang saya lakukan ternyata tiga hari baru saya menemukan ketajaman yang setajam selet. Seharinya saya memakai waktu sekitar 45 menit sekali duduk. Dengan ketajaman itu, insyaallah satu kali gorok  leher sapi sudah bisa putus.

Di sini saya tidak menceritakan teknik mengasahnya karena bukan itu tujuannya.  Yang saya tekankan di sini adalah bagaimana sesuatu bisa bermanfaat. Dan, untuk  mencapai  itu perlu proses. Begitu juga dengan menulis.
Manakala seseorang menyadari bahwa untuk mendapatkan keterampilan menulis perlu proses latihan yang cukup lama bahkan harus diasah terus tanpa kenal waktu, suatu saat ia akan menikmati kemanfaatannya. Bahkan, ketika melalui proses itu pun, ia bisa menikmati sensasi tersendiri yang setiap orang berbeda dalam merasakannya.
Ketika tulisan kita jelek, dan dicela orang, anggap saja ini proses yang harus dilalui seperti golok yang dibakar dan ditempa dengan pukulan keras. Jangan berhenti,  nikmatilah proses itu. Teruslah asah sampai tajam. [ ]


Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Statistik Pengunjung

Flag Counter