Pada
sebuah masjid Tahfiz, sejumlah anak muda sibuk dengan aktifitas membaca, tahsin
(memperbaiki bacaan) dan menghafal Al Qur'an.
Di
sudut masjid, ada seorang kakek dengan pakaian yang kumal berbaring-baring setelah
ikut shalat berjamaah.
"Kek,
usia kakek sudah berapa?" tanya anak muda dengan lantang.
"Baru
70 tahun," ucap kakek dengan malas.
"Mestinya
seusia kakek ini, jangan banyak tidur-tiduran lagi. Sisa usia kakek lebih baik
digunakan untuk menghafal Al-Qur'an seperti ank-anak itu," ucap pemuda dengan
bangga.
"Aku
tak sanggup lagi menambah hafalan. Paling muraja'ah1,"
ucap kakek itu, lalu cepat-cepat menutup mulutnya dengan tangannya karena ia
merasa terlanjur mengucapkan kata yang seharusnya tak ia ucapkan.
"Maaf,
kalau boleh tahu tadi kakek muraja'ah
juz ke berapa?" desak pemuda.
"Mmm…,
tak enak, Cu," ucap kakek.
Pemuda
itu terus mndesak.
Akhirnya
sang kakek terpaksa menyebut, "ke-29."
Pemuda
itu pun langung tersungkur di hadapan kakek itu dengan mulut mengucap maaf berkali-kali
dan deraian air mata yang tak henti-henti.
1 Muraja'ah (mengulang hafalan)
Ditulis oleh Hasbi Salim