Puisi I
MUSAFIR DI UJUNG SENJA
Menggulung
senja
Pada huluan
langit jingga
Deru-deru
ombak samudera
Mengiring
rona matari berkelana
Langit
semakin menghitam
Mengelabuhi
puspa cahya pesona
Langkah-langkah
menapak tanah persada
Remuk redam
tubuh sayu menuju temaram
Musafir di
ujung senja
Mengitari
rotasi jagat raya
Tapak kaki
bergerak bersama
Beratap
cakrawala, memecah samudera
Blitar, 15 Oktober 2016
Puisi II
PERAKIT KATA
Menuangkan
angan pada harapan
Kata-kata
tak bertuan
Menembus
ruang imaji
Hingga libas
lorong persepsi
Para peramu
bahasa
Merakit
aksara menjadi kata
Tanpa ragu
tanpa ambigu
Menyusunnya
menjadi satu
Hingga lahir
dari rahim aksara
Kalimat kuat
pengubah dunia
Di saat para
teroris merakit bom
Kau sibuk
merakit kata
Di saat
korupsi penguasa merajalela
Kau teguh
dengan mosi tidak percaya
Kritik-kritik
yang kau lempar
Seperti
udara yang diumbar
Menusuk dan
menyambar
Kukuh teguh
dan takkan gentar
Blitar, 30 Mei 2016
Puisi III
TEMBOK KESEDIHAN
Tembok-tembok
kesedihan
Kokoh
membayang
Aku kan
berontak
Buih
kesedihan, kubuang !
Menapaki
jalan hidup yang panjang
Melawan
badai yang siap menerjang
Luka
menggunung
Rindu
bergelantung
Di lubuk
hati terujung
Blitar, 4 April 2016
BIODATA:
Ahmad Radhitya
Alam, lahir
di Blitar, pada tanggal 2 Maret 2001. Siswa SMAN 1 Talun dan santri di PPMH
Kaweron. Tinggal bersama orang tua di Kasim, RT 02/RW 09 Ploso Kec.Selopuro
Kab. Blitar. Penulis bergiat di Teater Bara SMANTA. Karyanya termaktub dalam
beberapa antologi puisi dan dimuat pada media cetak maupun elektronik.