Pages

Ads 468x60px

Jumat, 30 Desember 2016

PUISI AHMAD RADHITYA ALAM: TEMBOK MUSAFIR KATA


Puisi I
MUSAFIR DI UJUNG SENJA

Menggulung senja
Pada huluan langit jingga
Deru-deru ombak samudera
Mengiring rona matari berkelana

Langit semakin menghitam
Mengelabuhi puspa cahya pesona
Langkah-langkah menapak tanah persada
Remuk redam tubuh sayu menuju temaram

Musafir di ujung senja
Mengitari rotasi jagat raya
Tapak kaki bergerak bersama
Beratap cakrawala, memecah samudera


Blitar, 15 Oktober 2016




Puisi II
PERAKIT KATA

Menuangkan angan pada harapan
Kata-kata tak bertuan
Menembus ruang imaji
Hingga libas lorong persepsi

Para peramu bahasa
Merakit aksara menjadi kata
Tanpa ragu tanpa ambigu
Menyusunnya menjadi satu
Hingga lahir dari rahim aksara
Kalimat kuat pengubah dunia

Di saat para teroris merakit bom
Kau sibuk merakit kata
Di saat korupsi penguasa merajalela
Kau teguh dengan mosi tidak percaya
Kritik-kritik yang kau lempar
Seperti udara yang diumbar
Menusuk dan menyambar
Kukuh teguh dan takkan gentar


Blitar, 30 Mei 2016




Puisi III
TEMBOK KESEDIHAN

Tembok-tembok kesedihan
Kokoh membayang
Aku kan berontak
Buih kesedihan, kubuang !
Menapaki jalan hidup yang panjang
Melawan badai yang siap menerjang
Luka menggunung
Rindu bergelantung
Di lubuk hati terujung


Blitar, 4 April 2016


BIODATA:
Ahmad Radhitya Alam, lahir di Blitar, pada tanggal 2 Maret 2001. Siswa SMAN 1 Talun dan santri di PPMH Kaweron. Tinggal bersama orang tua di Kasim, RT 02/RW 09 Ploso Kec.Selopuro Kab. Blitar. Penulis bergiat di Teater Bara SMANTA. Karyanya termaktub dalam beberapa antologi puisi dan dimuat pada media cetak maupun elektronik.




Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Statistik Pengunjung

Flag Counter